Analisis Penggunaan Material Batu Dari Desa Tanjung Jariangau Kabupaten Kotawaringin Timur Sebagai Agregat Pada Campuran Hot Rolled Sheet- Base (Hrs-Base)

Main Article Content

Jepri Kurniawan
Salonten
Okta Meilawati

Abstract

The use of stone material from Tanjung Jariangau Village as an aggregate in the Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base) mi. It is a form of optimal use of natural resources, therefore there is a need for efforts to equip natural resources around. Tanjung Jariangau Village, Mentaya Hulu District, East Kotawaringin Regency, Central Kalimantan Province has natural resources in the form of stones that have not been properly utilised. The study was conducted to analyse the use of stones from Tanjung Jariangau Village as aggregates in the Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base) mi. It is hoped that the stone material from Tanjung Jariangau Village can provide a solution to the need for HRS base materials in Central Kalimantan, especially in the surrounding area. Research will be carried out in the laboratory, physical properties in aggregates will be eamined to the Marshall test. The calculation results from the Marshall test obtained optimum asphalt content (KAO) of 6.02%, stability of 922.284 kg, inter-aggregate voids (VMA) of 18.372%, voids in the mi (VIM) of 4.357%, voids filled with asphalt (VFA) of 78.168% and Marshall quotient (MQ) of 278.259 kg/mm.

Article Details

How to Cite
[1]
Jepri Kurniawan, Salonten, and Okta Meilawati, “Analisis Penggunaan Material Batu Dari Desa Tanjung Jariangau Kabupaten Kotawaringin Timur Sebagai Agregat Pada Campuran Hot Rolled Sheet- Base (Hrs-Base)”, JSE, vol. 9, no. 3, Jul. 2024.
Section
Articles

References

Arief, 2017. Kajian Penggunaan Batu Hampangen, Batu Tangkiling Dan Batu Awang Bangkal Sebagai Agregat Pada Campuran Hot Rolled Sheet-Base (Hrs-Base) Fakultas Teknik Universita Palangka raya.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum (Revisi 2) Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2010). Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3). Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Huwae, 2015. Kajian Kinerja Campuran Lapis Pondasi Jenis Lapis Tipis Aspal Beton-Lapis Pondasi (Hrs-Base) Bergradasi Senjang Dengan Jenis Lapis Aspal Beton-Lapis Pondasi (Ac-Base) Bergradasi Halus Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi.

Hermanto, 2021. Penggunaan Krikil Pecah Suangai Kahayan Sebagai Alternatif Agregat Kasar Pada Campuran Hot Rolled Sheet Base (HRS Base) Fakultas Teknik Universita Palangka Raya.

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, 2018. Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan. Jakarta: s.n.

Krismanto, 2017. Analisis Perbandingan Penggunaan Agregat Dari Muara Teweh (Barito Utara) Dan Agregat Dari Kuala Kurun (Gunung Mas) Pada Campuran Hot Rolled Sheet- Base (HRS-Base). Fakultas Teknik Universita Palangka Raya.

Melodi, 2021. Analisis Pengaruh Abu Batu Kapur Sebagai Pengganti Filler Pada Campuran `Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC) Fakultas Teknik Universita Palangka Raya.

Saleh, 2021. Karakteristik Marshall Dengan Penggunaan Sesai Terhadap Campuran Aspal AC-WC Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis.

Sukirman, S. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Granit, Jakarta.

Sukirman, S. (1999). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova, Bandung

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kalimantan Tengah. (2015). Seri Analisis Pembangunan Wilayah. Provinsi Kalimantan Tengah.

Saleh, Alfian. Muthia Anggraini., & Roki Hardianto. (2000). Perkerasan Jalan Lentur (Teori dan Aplikasi). Media Sains Indonesia, Bandung

Totomihardjo, Soeprapto. (1994). Bahan dan Struktur Jalan Raya. Yogyakarta.

Gasruddin, A. (2019). Pemanfaatan Limbah Beton Sebagai Agregat Kasar Pada Aspal Berongga Menggunakan Aspal Penetrasi 60/70.